-->

Penyakit Mata Mengantuk? Waspadai Myasthenia Gravis!

Mata anda terlihat seolah mengantuk? Padahal sebenarnya tidak mengantuk? Kemungkinan itu Myastenia Gravis! Segera kenali ciri-cirinya!
APA ITU MYASTHENIA GRAVIS?
Myasthenia Gravis (MG) merupakan suatu penyakit autoimun yang ditandai dengan kondisi otot rangka yang lemah. Hal ini diakibatkan karena produksi antibodi secara berlebihan sehingga banyak organ tubuh yang terserang.
Lemahnya berbagai otot pada tubuh manusia mengakibatkan sistem kerja pun melumpuh. Otot yang paling sering terserang adalah otot sekitar wajah dan wilayah mata. Selain itu otot leher pun juga cukup sering terserang. Ini menjadi penyebab mengapa kepala penderita MG sering terjatuh ke depan atau ke belakang.
Untungnya penyakit Myasthenia Gravis ini tergolong penyakit yang cukup jarang terjadi. Kasusnya kira-kira 2 dari 1.000.000 penduduk.
APA SAJA YANG MENJADI GEJALA DAN TANDA MYASTHENIA GRAVIS?
Gejala yang diderita oleh penderita MG antara lain kesulitan menelan (dysphagia), kelopak mata turun (ptosis), kesulitan berbicara (dysarthria), dan penglihatan ganda (diplopia). Sebagian besar penderita MG memiliki wajah yang khas. Matanya terlihat seolah-olah mengantuk.
Lemahnya otot pada leher membuat kepala si penderita sering terjatuh ke depan atau kebelakang.
HAL APA SAJA YANG MENJADI PENYEBAB MYASTHENIA GRAVIS?
Pada banyak kasus, faktor penyebab penyakit Myasthenia Gravis ini masih bersifat idiopatik atau belum jelas. Namun, ada beberapa faktor yang diduga memicu penyakit ini, misalnya:
-Penicillamine, obat ini diduga memicu penyakit-penyakit autoimun termasuk myasthenia gravis.
-antibodi AChR. Hampir 90% dari kasus MG ditemukan adanya antibodi AChR.
-Obat-obatan yang memicu gejala-gejala MG, antara lain: antibiotik (aminoglycosides, ampicillin), Beta-adrenergic receptor blocking agents, Lithium, Procainamide, Verapamil, Quinidine, Chloroquine, anticholinergics dan timolol.
Intinya, myasthenia gravis terjadi dikarenakan autoimun.
TERAPI APA YANG TEPAT UNTUK MYASTHENIA GRAVIS?
Pengobatan yang paling sering digunakan untuk penyakit MG adalah antikolinesterase (seperti neostigmine dan pyridostigmine). Obat ini berfungsi untuk menguatkan kembali kerja otot sekaligus memperbaiki sistem saraf otot. Selain itu obat imunosupresif (penekan antigen yang abnormal) seperti prednison dan cyclosporin juga tidak jarang digunakan.
Tindakan operasi juga tidak jarang dilakukan. Hal ini sengaja dilakukan untuk pengambilan kelenjar thymus (Thymectomy), karena kelenjar inilah yang memproduksi antigen-antigen liar. Operasi ini sangat baik dilakukan pada pasien yang berumur dibawah 55 tahun. Dengan dilakukannya pembuangan kelenjar thymus kondisi pasien MG secara berangsur akan membaik.
Selain itu bisa juga dilakukan plasmapheresis (pertukaran plasma). Terapi ini sangat efektif untuk pengobatan Myasthenia Gravis terutama untuk persiapan pembedahan. Plasmapheresis juga berguna untuk memperbaiki gejala myasthenia gravis. Terapi ini dilakukan dengan penukaran plasma sebanyak 2 sampai 3 liter.
APA SAJA KOMPLIKASI DARI MYASTHENIA GRAVIS?
Myasthenia gravis ditandai dengan lemahnya berbagai otot pada tubuh. Dan apabila otot pernafasan melemah, maka akan terjadi gagal pernafasan akut. Ini merupakan salah satu komplikasinya. Komplikasi lainnya adalah kesulitan menelan (dysphagia).
Selain itu komplikasi lainnya juga bisa terjadi akibat obat yang dikonsumsi. Misalnya penggunaan steroid jangka panjang. Komplikasi yang ditimbulkan seperti katarak, hipertensi, dan hiperglikemia (kadar gula darah naik).
APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH MYASTHENIA GRAVIS?
Sebenarnya penyakit ini tidak dapat dicegah secara langsung, namun dapat dihindari dengan cara:
-mengurangi stress emosional
-menghindari paparan langsung suhu ekstrim
-menghindari demam dan penyakit lain seperti infeksi pernafasan, pneumonia, abses gigi.
-dan jangan bekerja terlalu kerasMata anda terlihat seolah mengantuk? Padahal sebenarnya tidak mengantuk? Kemungkinan itu Myastenia Gravis! Segera kenali ciri-cirinya!
APA ITU MYASTHENIA GRAVIS?
Myasthenia Gravis (MG) merupakan suatu penyakit autoimun yang ditandai dengan kondisi otot rangka yang lemah. Hal ini diakibatkan karena produksi antibodi secara berlebihan sehingga banyak organ tubuh yang terserang.
Lemahnya berbagai otot pada tubuh manusia mengakibatkan sistem kerja pun melumpuh. Otot yang paling sering terserang adalah otot sekitar wajah dan wilayah mata. Selain itu otot leher pun juga cukup sering terserang. Ini menjadi penyebab mengapa kepala penderita MG sering terjatuh ke depan atau ke belakang.
Untungnya penyakit Myasthenia Gravis ini tergolong penyakit yang cukup jarang terjadi. Kasusnya kira-kira 2 dari 1.000.000 penduduk.
APA SAJA YANG MENJADI GEJALA DAN TANDA MYASTHENIA GRAVIS?
Gejala yang diderita oleh penderita MG antara lain kesulitan menelan (dysphagia), kelopak mata turun (ptosis), kesulitan berbicara (dysarthria), dan penglihatan ganda (diplopia). Sebagian besar penderita MG memiliki wajah yang khas. Matanya terlihat seolah-olah mengantuk.
Lemahnya otot pada leher membuat kepala si penderita sering terjatuh ke depan atau kebelakang.
HAL APA SAJA YANG MENJADI PENYEBAB MYASTHENIA GRAVIS?
Pada banyak kasus, faktor penyebab penyakit Myasthenia Gravis ini masih bersifat idiopatik atau belum jelas. Namun, ada beberapa faktor yang diduga memicu penyakit ini, misalnya:
-Penicillamine, obat ini diduga memicu penyakit-penyakit autoimun termasuk myasthenia gravis.
-antibodi AChR. Hampir 90% dari kasus MG ditemukan adanya antibodi AChR.
-Obat-obatan yang memicu gejala-gejala MG, antara lain: antibiotik (aminoglycosides, ampicillin), Beta-adrenergic receptor blocking agents, Lithium, Procainamide, Verapamil, Quinidine, Chloroquine, anticholinergics dan timolol.
Intinya, myasthenia gravis terjadi dikarenakan autoimun.
TERAPI APA YANG TEPAT UNTUK MYASTHENIA GRAVIS?
Pengobatan yang paling sering digunakan untuk penyakit MG adalah antikolinesterase (seperti neostigmine dan pyridostigmine). Obat ini berfungsi untuk menguatkan kembali kerja otot sekaligus memperbaiki sistem saraf otot. Selain itu obat imunosupresif (penekan antigen yang abnormal) seperti prednison dan cyclosporin juga tidak jarang digunakan.
Tindakan operasi juga tidak jarang dilakukan. Hal ini sengaja dilakukan untuk pengambilan kelenjar thymus (Thymectomy), karena kelenjar inilah yang memproduksi antigen-antigen liar. Operasi ini sangat baik dilakukan pada pasien yang berumur dibawah 55 tahun. Dengan dilakukannya pembuangan kelenjar thymus kondisi pasien MG secara berangsur akan membaik.
Selain itu bisa juga dilakukan plasmapheresis (pertukaran plasma). Terapi ini sangat efektif untuk pengobatan Myasthenia Gravis terutama untuk persiapan pembedahan. Plasmapheresis juga berguna untuk memperbaiki gejala myasthenia gravis. Terapi ini dilakukan dengan penukaran plasma sebanyak 2 sampai 3 liter.
APA SAJA KOMPLIKASI DARI MYASTHENIA GRAVIS?
Myasthenia gravis ditandai dengan lemahnya berbagai otot pada tubuh. Dan apabila otot pernafasan melemah, maka akan terjadi gagal pernafasan akut. Ini merupakan salah satu komplikasinya. Komplikasi lainnya adalah kesulitan menelan (dysphagia).
Selain itu komplikasi lainnya juga bisa terjadi akibat obat yang dikonsumsi. Misalnya penggunaan steroid jangka panjang. Komplikasi yang ditimbulkan seperti katarak, hipertensi, dan hiperglikemia (kadar gula darah naik).
APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH MYASTHENIA GRAVIS?
Sebenarnya penyakit ini tidak dapat dicegah secara langsung, namun dapat dihindari dengan cara:
-mengurangi stress emosional
-menghindari paparan langsung suhu ekstrim
-menghindari demam dan penyakit lain seperti infeksi pernafasan, pneumonia, abses gigi.
-dan jangan bekerja terlalu keras

Sumber : http://www.morphostlab.com
LihatTutupKomentar