-->

Apa benar PON Riau Minimalis?

KAMI YANG ANAK ASLI RIAU, BUMI LANCANG KUNING...!!!!!!

"PON mendadak"

Begitulah Tagline berita di beberapa media nasional. hal ini  mungkin menjadi kritikan atau bahkan menjadi kesedihan bagi masyarakat riau yang selama bertahun-tahun mempersiapkan PON ini.

Kendala memang hal wajar di dalam setiap event-event besar sama halnya dengan PON yang di selenggarakan di Riau. Seperti baru-baru ini robohnya kanopi di venue tenis karena cuaca ekstrim hujan dan angin kuat pada sore hari. Namun pada pagi harinya udah bersih dari apapun, dan sudah diganti. Kenapa MEDIA NASIONAL selalu memberitakan keburukan nya saja?

Apakah ini sesuatu yang adil? Kenapa tidak di lihat ke dalam lapangan tenis yang sangat memenuhi standart? Bahkan beberapa venues lainnya yang sudah berstandar internasional..
 Lapangan 1

 Lapangan 2 -7

Langan utama

Pemerintah pusat yang juga mengkritik kesiapan PON apakah pantas? Berapa persen dana APBN yang di sumbangkan untuk PON? Kemana dana 600M yg pernah dijanjikan, tak kunjung turun itu?? Setelah RATUSAN TRILIYUN hasil bumi yang telah kalian ambil dari Riau?

Dimana rasa keadilan kalian pemerintah pusat? Membangun stadion utama yg menghabiskan dan 900 milyar. Semua berasal dari APBD kami. Itu semua uang masyarakat Riau. berpa persenkah yang kalian bantu?

Jangan pernah membandingkan PON dengan Seagames kemaren. Riau sebagai tuan rumah tunggal, dan membangun sesuatu yg tidak ada menjadi ada dan layak dipakai, sedang Seagames menggunakan 2 provinsi (Sumsel & Jakarta) sbg tuan rumah, dan tinggal menggunakan venues yg sudah ada..

Jangan sampai bumi Riau bergejolak seperti yang telah terjadi di aceh akibat ketidakadilan pemerintah pusat!
Jadi tolong beritakan lah yang berimbang. Kritik sampaikan namun juga sampaikan berita yang baik tentang Riau! Jangan hanya yang berita buruk saja.

Semoga PON berlangsung dengan baik dan selalu menjunjung sportivitas!
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن

SEBARKAN biar masyarakat indonesia tau!!!

SELAMAT DATANG SANG JUARA
LihatTutupKomentar