-->

Rekayasa Perangkat Lunak Part. 1

Berbicara mengenai Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) , sebenarnya bukan lah hal yang absurd lagi dikalangan Mahasiswa IT. Rekayasa kalau dari bahasa Indonesia yang diartikan sebagai manipulasi, maka secara sederhananya RPL adalah proses memanipulasi software.

Memanipulasi disini dapat kita analogikan seperti Handphone, Seorang software engineer tidak perlu pusing bagai mana membuat tombol keypad, tebal-tipisnya, hingga desain sebuah handphone. tapi yang menjadi pekerjaannya adalah bagaimana hardware yang berbentuk HP ini dapat digunakan oleh orang banyak. Bagaimana alat ini memiliki fitur yang terus berkembang setiap tahun nya.

RPL - Proses manipulasi sebuah perangkat lunak hingga sebuah piranti / hardwares dapat berfungsi dan berguna bagi stakeholder.


Istilah software engineering digunakan pertama kali pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Saat itu, masih terdapat debat tajam mengenai aspek engineering dari pengembangan perangkat lunak. Pada tahun 1968 dan 1969, komite sains NATO mensponsori dua konferensi tentang rekayasa perangkat lunak, yang memberikan dampak kuat terhadap perkembangan rekayasa perangkat lunak.



Berbagai teknik, metode, alat, proses diciptakan dan diklaim sebagai senjata pamungkas untuk memecahkan kasus ini. Mulai dari :
  • pemrograman terstruktur,
  • pemrograman berorientasi object,
  • perangkat pembantu pengembangan perangkat lunak (CASE tools),
  • berbagai standar,
  • UML
  • metode formal diagung-agungkan sebagai senjata pamungkas untuk menghasilkan software yang benar, sesuai anggaran dan tepat waktu.

Pada rekayasa perangkat lunak, banyak model yang telah dikembangkan untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak. Model-model ini pada umumnya mengacu pada model proses pengembangan sistem yang disebut System Development Life Cycle (SDLC) seperti terlihat pada Gambar berikut ini :
SDLC (System Development Life Cycle)
  
Untuk tahapan sebuah Rekayasa Perangkat Lunak sebenarnya meskipun menggunakan pendekatan / metode berbeda-beda, namun model-model pendekatan memiliki kesamaan, yaitu menggunaka pola tahapan:
  1. User Requirement
  2. Analysis  System
  3. Design 
  4. Coding (construction) 
  5. Testing 
  6. Maintenance (quality assurance).

LihatTutupKomentar