-->

Ranah 3 Warna

Bandung , Jordania, dan Kanada

Ranah 3 warna berkisah tentang Alif Fikri usai menyelesaikan pendidikan nya di Pondok Madani, Jawa Timur. Dia kembali ke kampung halamannya di Maninjau, Sumatra barat. Dikampungnya itu Alif bertemu dengan teman lamanya ketika masih di SMP bernama Randai. Ketika itu Randai sedang liburan kuliah setelah menyelesaikan tingkat pertama di Institut Teknologi Bandung (ITB). Alif memeang seangkatan dengan Randai, tapi Randai sudah lebih dulu menyelesaikan sekolah menengahnya dan sekarang kuliah di ITB. Berbeda dengan Alif yang harus menyelesaikan pendidikan di Pondok Madani selama empat tahun dan tidak memiliki ijazah yang memungkinkannya untuk dapat melanjutkan cita-cita nya menjadi ahli pesawat terbang seperti idola nya BJ Habibie.

Namun untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, Alif harus ikut ujian persamaan. Untuk itu Alif harus belajar keras agar dia dapat lulus di ujian persamaan tersebut. Setelah lulus ujian persamaan, Alif melanjutkan tekad nya untuk ikut UMPTN dan lulus di Universitas Padjajaran Bandung dengan jurusan Ilmu Sosial.

Di Bandung, Alif dan Randai satu kos. Mereka berdua semakin dekat dan akrab. Mereka juga mengincar gadis yang sama , Raisa – yang kuliah di UNPAD. Keretakan persahabatan ini sempat terjadi ketika Alif tanpa sengaja merusak komputer milik Randai. Akhirnya mereka pun berpisah kos. Setelah itu Alif harus mengusahakan hidupnya sendiri, termasuk membeli komputer sendiri. Dia juga mempertajam tulisan-tulisannya yang sudah mampir di majalah kampus.

Launching Ranah 3 Warna

Kemalangan menimpa Alif ketika ayahnya meninggal dunia. Dia nyaris putus asa, tapi segera teringat mantra “Man shabara Zafira” yang di dapatnya semenjak Mengenyam pendidikan di Pondok Madani. Berbekat mantra sakti itu dia kembali ke kampus setelah sempat drop out karena kekkurangan biaya. Alif kemudian mengambil inisiatif menjadi penulis di media massa untuk menopang hidupnya.

Prestasinya di kampus menyebabkan ia mendapatkan kesempatan untuk pertukaran pelajar ke Arman, Jordania. Selanjutnya dia juga berkesempatan ikut program pertukaran pelajar ke Saint Raymond, Kanada. Ranah 3 warna dalam novel ini adalah Bandung, Jordania, dan Kanada.
Intisari yang dapat diambil dari novel ini adalah:

“ Gabungan mantra sakti Man jadda wajadda dan Man Shabara Zafira, Siapa yang bersungguh-sungguh dan bersabar Hasilnya adalah sebuah kesuksesan”
Semoga saya juga dapat menerapkannya di kehidupan sehari-hari, Amiin Ya Rabb..



LihatTutupKomentar