-->

Kekalahan Timnas di Leg I (diskusi I)

Sarasehan
Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli mengenai suatu hal/masalah dalam bidang tertentu.
Tema                     : Final AFF Suzuki Cup
Anggota                 :
  • Moderator            : July
  • Pemain                  : M. azhari
  • Pelatih                   : Putra
  • Pengamat              : Kurnia
Permasalahan   : “Kekalahan Timnas Indonesia di Final AFF leg I
Pertanyaan masyarakat :
  1. Mengapa Indonesia kalah?
  2.  Apa penyebab kekalahan?
  3.  Mengapa Arif Suyono dan Irfan Bachdim tidak dijadikan Strating Line up?
  4.  Apa yang harus dilakukan timnas agar bisa menang  4-0 di leg II?
  5.  Apa betul laser berpengaruh dalam pertandingan kemarin?

Solusi                    :
  1. Mental bertanding Garuda belum ada, terjadi demam panggung ketika bermain di ratusan ribu suporter Malaysia.
  2. Supporter Malaysia curang, menggunakan laser untuk menganggu konsentrasi  Kiper Indonesia.
  3. Arif Suyono, Bambang, dan Bachdim merupakan spesialis pemain pengganti. Gebrakan-gebrakan mereka di saat stamina lawan lemah sangat diperlukan.
  4. Timnas harus lebih offensive lagi dalam penyerangan. Porsi latihan ditingkatkan, dan media infotainment jangan terlalu mengekpose kehidupan mereka layaknya artis.
  5. Kejadian Lasercheat memang sangat merugikan pemain. Semenjak walk out nya para pemain pada menit ke 54 dikarenakan laser kembali menganggu pandangan Markus, semua konsentrasi buyar. 

July :
Hingga akhir pertandingan, Malaysia tetap unggul 3-0. Indonesia benar-benar mati angin. Hampir semua punggawa TimNas tak berdaya pada pertandingan final malam ini.

Entah karena apa, yang jelas setelah Markus Haris Maulana mengajak walk out karena tak terima gangguan laser dari supporter lawan, pasukan Alfred Riedl benar-benar tak berkembang.

Gonzales tak berkembang. Begitupun Ahmad Bustomi yang biasanya main segalak Andrea Pirlo.

Duo winger, Okto Maniani dan M. Ridwan pun ibarat macan ompong. Bahkan terkadang demam panggung. Salah oper ataupun tak bisa menempatkan posisi.

Irfan Bachdim dan Firman Utina pun sama saja. Tercatat hanya Arif Suyono yang mampu memberikan sedikit harapan.

Di sisi lain tim besutan Rajagopal begitu percaya diri. Praktis babak kedua milik mereka. Apalagi selepas tiga gol yang dilesakkan Safee dan Azhari. Mereka mendikte pertandingan.

Kurnia :

Tapi, kita lihat sebelum terjadinya gol. Indonesia masih bisa meladeni permainan mereka. Bahkan permainan Harimau muda Malaysia tak terlalu istimewa. Hanya Safee dan Noorsharlal yang bermain baik. Namun koordinasi keseluruhan biasa saja. Bahkan sesekali TimNas masih mencuri kesempatan.

Lalu apa biang kekalahan kita?

Mental bertanding Garuda belum ada. Apalagi ekspektasi publik yang begitu besar. Ditambah lagi politisasi TimNas oleh kutu-kutu politik. Jelas membuat TimNas sangat terbebani. Tiap hari disajikan komoditas tentu saja berat.

Publik tentunya harus terus mendukung Garuda agar bisa mengejar defisit tiga gol di Bukit Jalil. Asal biarkan mereka menikmati pertandingan. Jangan biarkan kutu-kutu politik mempolitisasi timnas


Putra :
Suporter Malaysia memang tak sportif. Sejak babak awal, laser berwarna hijau terus diarahkan ke muka kiper Markus Harison untuk mengganggu pandangan. Saat sepak pojok untuk Malaysia dilakukan pada menit kesembilan, Markus langsung memprotes dan wasit sempat menunda sepak pojok sementara waktu.
Insiden tersebut kembali terjadi pada babak kedua. Saat Malaysia mendapat tendangan bebas ke gawang Indonesia pada awal babak kedua, wasit sampai menghentikan pertandingan pada menit ke-54 setelah diprotes pelatih timnas Indonesia. Pemain Indonesia pun sempat walkout.

Arie:
Ya, jelas sinar laser itu sangat menganggu pandangan saya dalam menangkap bola. Sudah dua kali saya protes ama wasit, tapi pada menit ke 54 baru digubris.. Saya juga kurang percaya diri karena isitri saya tidak bisa datnag ke Bukit Jalil untuk mendukung Timnas.

 
LihatTutupKomentar