-->

Cenat Cenut sensasi TA

Jum'at , 18 Februari Pukul 13.30. Adalah suatu keadaan dimana hatiku berontak untuk mengeluarkan sedikit umpatan kecil karena sedari tadi naskah undangan sidang  yang tak lebih tebal dari Komik Naruto edisi 12 ini tak juga sampai ke Reviewer 1.  Panas nya udara  hari ini juga membantu untuk mengeluarkan semua energi emosi itu.

Sabar, mungkin satu kata itu yang tepat untuk mengatasi ini semua. Sesuai dengan isi Khutbah Jum’at yang ku dengar tadi. Sabar adalah perkataan yang selalu kita ungkapkan. Apabila ada musibah menimpa orang sekeliling kita, dengan mudah kita melafazkan, sabarlah. However, the real test comes when we ourselves are facing such time of trial. Baru ketika itu kita benar-benar menghayati first hand  arti sabar yang sebenarnya.
Selanjutnya, masih dari isi Khutbah yang dengar tadi. Sabar itu membentuk jiwa manusia menjadi kuat dan teguh tatkala menghadapi bencana (musibah). Jiwanya tidak bergoncang, tidak gelisah, tidak panik, tidak hilang keseimbangan, tidak berubah pendirian. Tak ubahnya laksana batu karang di tengah lautan yang tidak bergeser sedikit pun tatkala dipukul ombak dan gelombang yang bergulung-gulung. Sifat sabar itu hanya dikurniakan Tuhan kepada manusia, tidak kepada makhluk yang lain. Sebab, di samping manusia mempunyai hawa nafsu, ia juga dianugerahi akal untuk mengendalikan hawa nafsu itu supaya jangan sampai merosak atau merugikan. Sedang makhluk haiwani hanya diperlengkapi dengan hawa nafsu, tidak mempunyai akal. Oleh sebab itu ia tidak mampu bersikap sabar. Malaikat juga tidak memerlukan sifat sabar, karena ia tidak memiliki
hawa nafsu.

Finally, sekarang aku harus mencoba untuk mengantar undangan ini dan menemui  sang Reviewer. Bismillahirahmanirrahiiimm..
LihatTutupKomentar